If you are looking for an all-in-one collage maker program that's fast, easy, and dare I say..., Picture Collage Maker (PCM) could be it. Picture Collage Maker is a software which enables us to create collages from the photo collections we have stored on the computer. With a large number of templates It is a friendly application. With just a few clicks, you can create collages, scrapbooks, posters, invitations, calendars, and greeting cards. You don't need experience or computer skills to use this software. As soon as the program is launched you'll be asked how you want to start the new project so..let it flow..:) Unlike many of the other programs that were reviewed, this program did not takes days to master.
When there is no need to use the whole picture, the program can crop it and only the selected section will be part of your collage. Positioning is not restricted in any way as you can move its content anywhere within the "canvas", change their location and size and you can rotate either the photo or the entire frame.
Features & Capabilities
- Templates -There are over 125 templates for collages, greeting cards, invitations, and calendars; all of which are easily accessible by scrolling through a thumbnail menu on the program's main screen.
Once a template is chosen, I liked that you have complete control over paper (or "canvas") size and orientation. You can input text, frames, backgrounds, masks and photos by using icons or the drop-down toolbar on top. In addition, there is a decent-sized catalog of usable clip art available for use.
- Image Manipulation - This is another area where the software excels. Images can be cropped, rotated, re-sized, and freely arranged within the collage so easily that I felt I'd been using the software for months rather than minutes.
The program supports drag and drop image placements, resizing and multiple layers for images and clipart decorations (objects can be placed on top of other objects).
Your final collage can be saved as a new JPG, BMP, GIF, PNG, TIF, or TGA image and/or set to be your computer's wallpaper.
- Photo Collage Wizard - If you're in a hurry, use their wizard to create a photo collage automatically. Just select your photos and click the mouse one time!
- Real-Time Editing - See the changes made to your collage immediately, without having to save and then reopen the file.
- Frames, Borders, Clipart, Photo Masks - A large number of each of these are included in the collage maker. At the risk of sounding like a broken record... the selections included in this package provide just about any combination you want to enhance your collage.
I would not have been as impressed with their selection had I not seen the "mediocre-to-poor" selections used by over a dozen other collage maker programs.
- Filters and Photo Effects - Advanced photo editing tools allow you to stylize the look of collage images through the use of various filters. A few examples include black-and-white, sharpening, contrast, saturation, hue, radial zoom, and a blur filters.
- Light & Color Managemanet - Allows you to edit an image's brightness and color. Picture Collage Maker give you nearly as much control over editing as what is usually found in your basic photo-editing software packages.
Don't get me wrong - you will not be able to perform "Photoshop-like" editing with PCMP. However, most people who use collage maker programs, don't need that level of sophistication. If you do, you probably want to consider the winner of the Professional-Level Collage Maker category.
- Printing - Print your collage directly from Picture Collage Maker Pro
- Multiple Undos - Allows you to undo several recent collage changes as a group - major time-saver!
- Email - Send your collage to others through email
- System Requirements - Microsoft® Windows 98/Me/NT4/2000/XP/2003 Server/VISTA compatible.
I Believe the Picture Collage Maker's is one of the best software that you should tried or download. If you like to try this a link http://www.picturecollagesoftware.com/
Patent Ductus Arteriosus (PDA) adalah suatu kelainan pada jantung yang dapat ditemukan beberapa saat setelah bayi lahir biasanya dapat dikenali setelah bayi berumur satu minggu sampai satu bulan.
- Teknik Ligasi dengan melakukan posterolateral thoracotomy
- Ligasi PDA dengan Video-assisted thoracoscopic surgery (VATS) yang lebih minimal invasif
- Penutupan saluran melalui teknik katerisasi (tanpa operasi)
read more :
http://www.emedicine.com/PED/topic1747.htm
http://www.emedicine.com/ped/topic2834.htm
Kecelakaan kendaraan bermotor penyebab paling sering dari cedera kepala, sekitar 49% dari kasus. Biasanya dengan derajat cedera kepala yang lebih berat dan lebih sering mengenai usia 15-24 tahun, sekitar 70% dari kematian pada kecelakaan diakibatkan oleh cedera kepala. Sedangkan jatuh terjadi lebih sering pada anak-anak serta biasanya dalam derajat yang kurang berat. Cedera pada kepala bisa merusak kulit, tulang kepala ataupun otak. Cedera kepala dapat diklasifikasikan sebagai cedera kepala tertutup dan penetrans sedangkan berat ringannya cedera kepala dapat kita lihat dengan menilai Glasgow Coma Scale(GCS). Dengan menilai GCS cedera kepala dapat diklasifikasikan menjadi
- Cedera kepala ringan, bila GCS 13 – 15
- Cedera kepala sedang, bila GCS 9 – 12
- Cedera kepala berat, bila GCS 3 – 8
- Pupil unisokor
- Pada penilaian motorik yang tidak sama
- Terdapatnya perburukan dari status neurologis
- Cedera kepala terbuka dengan adanya kebocoran dari cairan serebro spinal (CSS) atau tampak adanya jaringan otak
- Fraktur depress pada tulang tengkorak
Hampir 20% penderita cedera kepala meninggal akibat penanganan atau perawatan yang salah sebelum sampai di rumah sakit. Penyebab tersering adalah syok, hipoksemia dan hiperkarbia. Dengan demikian prinsip penanganan ABC (airway, breathing dan circulation) harus dilaksanakan dengan tidak melakukan manipulasi yang berlebihan yang dapat memperberat cedera pada anggota tubuh yang lain seperti leher, tulang belakang, dada & pelvis. Faktor-faktor yang memperburuk prognosis adalah :
- Terlambatnya penanganan awal dan resusitasi.
- Pengangkutan/transport yang tidak adekuat.
- Dikirim ke RS yang tidak adekuat.
- Tindakan bedah yang terlambat.
- Disertai dengan cedera multipel yang lain.
read more : http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Topik.html
Labels: Cedera Kepala, Trauma
Beberapa waktu yang lalu saya pernah bertanya kepada seorang teman kenapa tidak menemani istrinya melahirkan anak pertama. Saya menganggap ini adalah suatu hal yang salah apapun alasannya tetap tidak masuk akal buat saya kenapa dia tidak menemani sang istri. Iya sih, memang masih ada orang tua/mertua yang menemani, tapi ya..masa sih, suami tidak ada, untuk menemani istri yang kesakitan? Saya mengatakan padanya.."bikin aja loe mau, nemenin sakit ogah":)
Gila, ternyata beberapa saat kemudian, saya sendiri mengalami hal tersebut. Yap, saya tidak bisa menyaksikan kelahiran anak pertama saya, padahal saya selalu menuggu hari2 itu akan datang karna buat saya itu mungkin merupakan suatu moment yang penuh hal2 yang menakjubkan.
Ketika saya diberi tahu bahwa anak saya telah lahir ada suatu perasaan gembira dan bercampur sedih dalam hati saya. Gembira karena saya telah menjadi seorang ayah dan istri serta bayinya dalam keadaan sehat. Sedih karna saya tidak bisa menemani istri yang penuh rasa sakit (mungkin saja bisa kehilangan nyawanya) dan kehilangan suatu moment berharga yang selalu saya nantikan...
Kini seorang bayi perempuan bernama Kaila telah hadir dikehidupan kami berdua. Kalau dulu kemana2 tinggal pergi sekarang pasti lebih ribet karna harus bawa ini itu untuk keperluan bayi, tapi yg pasti tidak dapat dipungkiri kalo kegiatan yg baru itu sangat memberikan warna hidup yg penuh dengan keceriaan dalam babak baru kehidupan kami..dan saya yakin akan sangat banyak moment2 berharga lainnya yang akan kami lewati dalam hidup ini.
Labels: My Baby
Trauma thorax sering ditemukan sekitar 25% dari penderita multi-trauma. penderita dengan trauma thorax ini dapat diatasi dengan tindakan yang sederhana oleh dokter di Rumah Sakit (atau paramedic di lapangan), sehingga hanya sebagian kecil yang memerlukan tindakan operasi. Menurut salah satu buku rujukan disebutkan angka mortalitas pada trauma toraks mencapai 10%. Akan tetapi kematian akibat trauma toraks merupakan 25% dari jumlah kematian total akibat kasus-kasus trauma. Trauma toraks mencakup area anatomis leher dan toraks serta dapat menyebabkan kelainan pada sistem respirasi, sistem sirkulasi, dan sistem pencernaan.
Mekanisme Trauma
Trauma toraks dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu trauma tembus atau tumpul. Kedua mekanisme trauma ini mempunyai patofisiologis dan perjalan klinis yang berbeda. Kebanyakan dari kasus trauma tumpul pada toraks dapat dikelola dengan tindakan non operatif atau dengan tindakan yang sederhana seperti intubasi, ventilasi dana pemasangan chest tube. Diagnosa dari suatu trauma tumpul mungkin lebih sulit dan membutuhkan pemeriksaan penunjang seperti rontgen foto ataupun pemeriksaan CT scan. Sebaliknya, pada trauma tembus seringkali memerlukan tindakan operasi dan pemeriksaan penunjang lain yang lebih kompleks dan dilakukan secara berkala. Pasien dengan trauma tembus dapat memburuk dengan cepat dan dapat juga pulih lebih cepat dibandingkan pasien dengan trauma tumpul toraks.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan mengikuti prinsip penatalaksanaan pasien trauma secara umum (primary survey - secondary survey).
Pada primary survey kita harus bisa mengenali keadaan atau kelainan akibat trauma toraks yang berbahaya dan mematikan yang harus di-tatalaksana dengan segera seperti :
- Obstruksi jalan napas
- Perdarahan masif intra-toraks (hemotoraks masif)
- Tension pneumotoraks
- Ruptur aorta dan ruptur trakheobronhial
- Ruptur diafragma disertai herniasi visera
- Tamponade
- Flail chest berat dengan kontusio paru
- Perforasi esofagus
Tindakan Bedah Emergency
- Krikotiroidotomi
- Trakheostomi
- Tube Torakostomi
- Torakotomi
- Eksplorasi vaskular
Frekuensi & Distribusi Ca Colorectal di RS. Dr. Mjamil Padang Tahun 2001-2006
0 comments Posted by Dr. BOY at 7:56 PM
Kasinoma kolorektal masih merupakan sepuluh besar dalam insiden keganasan di Indonesia. Untuk menngkatkan upaya deteksi dini dan penanganan yang tepat perlu diketahui data epidemiologi dari kasus keganasan kolorektal tersebut.
Objek
Penelitian retrospektif dengan melihat data epidemiologi keganasan kolorektal.
Metode
Data dikumulkan dari catatan medis pasien yang dirawat di bagian bedah RS DR M.Djamil dari tahun 2001 sampai 2006.
Hasil
Selama periode 2001 - 2006 ditemukan 212 kasus keganasan kolorektal. Terbanyak pada laki-laki 148 kasus (55,7%) , wanita sebanyak 94 kasus (44,3%), Umur tersering dikenai dekade kelima (41-50 tahun) sebanyak 49 kasus (23,1%). Pasien umumnya datang dengan keluhan tidak bisa buang air besar sebanyak 120 kasus (56,6%). Lokasi terbanyak adalah di rektum 168 kasus (79,5%) dan hasil pemeriksaan histopatologi terbanyak adalah adenokarsinoma sebanyak 140 kasus (89,5%). Sebagian besar pasien datang sudah dalam stadium lanjut, terbanyak pada stadium Duke C 127 kasus (59,9%).
Kesimpulan
Laki-laki ditemukan lebih banyak dari wanita dan terbanyak pada dekade kelima dengan hasil pemeriksaan histopatologi terbanyak adenokarsinoma. Lokasi terbanyak di rektum dengan stadium terbanyak Duke C.
Kata kunci : Keganasan kolorektal, frekwensi dan distribusi.
Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RS DR M.Djamil Padang
Labels: Carsinoma, Colorectal
Latar Belakang
Batu ureter primer sangat jarang ditemukan biasanya berasal dari ginjal Angka kejadian yang pasti dari batu ginjal pada anak saat ini belum diketahui pasti. Perkiraannya hanya berdasarkan jumlah kedatangan ke RS yang disebabkan batu ginjal yang dilaporkan oleh Stapleton(2002) 1dalam 1000 sampai 1 dalam 7600.
Metode
Dilaporkan satu kasus di RS.Dr.M. Djamil padang seorang anak perempuan umur 7 tahun dengan keluhan tidak ada BAK dalam 24 jam, dari pemerikasaan fisik abdomen teraba massa pada hipokondrium kiri dan kanan, balotment (+) kiri dan kanan, pada daerah lumbal nyeri (+) pada sudut Murphy, pada simphisis blast tidak menonjol dan tidak teraba tanda2 adanya massa. Dilakukan pemeriksaan USG tampak adanya hidronefrose bilateral. Dilakukan pemeriksaan BNO tampak gambaran batu pada kedua ureter bagian distal
Hasil
Pasien dilakukan Ureterolitotomi bilateral dan setelah itu dilakukan evaluasi metabolik untuk mencari penyebab terjadinya batu tersebut
Kesimpulan
Batu ureter bilateral pada anak jarang sekali ditemukan, diagnosa dan penatalaksanaan yang cepat harus dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan ginjal yang permanen
Kata kunci : Batu Ureter Anak.
Boy Idaman S, Alvarino, Dody E
Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RS DR.M.Djamil Padang
Labels: Ureterolihiasis